Rabu, 20 Februari 2008

Angina Pectoris Maha Dasyat!!!

Kupikir-pikir lebih baik putus denganmu. Halah.. kok jadi ngingat2 lagu jadul yang tak layak diingat. ups salah, tak layak diperdengarkan. Bisa-bisa sakit pikiran ntar.
Salah satu yang terkenal dariku selain jumlah anjing yang melebihi jumlah anjing yang normalnya dipelihara orang normal, JUGA karena anjing2ku mengidap penyakit yang ga normal pula.
Awal perkenalan keluargaku dengan dokter hewan adalah saat salah satu anjingku yang baru berumur 1,5 bulan tiba2 kejang dan berbusa-busa. Langsunglah kubawa ke dokter hewan. Untung di seberang jalan ada dokter hewan. Diperiksa bentar, dielus-elus, ditanya-tanya (aku-nya bukan anjing-nya) dan didiagnosa bahwa anjingku terkena EPILEPSI. Pertanyaan pertama, emang epilepsi bisa menyerang anjing ya? Aneh!! Dan anjingku itu bertahan hidup selama delapan bulan tanpa pernah bisa berjalan sendiri. Maksudnya? Ya lumpuh gitu. Oke, dia emang pernah melewati masa baik dan buruk. Dia pernah juga kok bisa berjalan. Satu dua langkah gitu. Dan aku selama enam setengah bulan selalu rajin merawat dan ngasi terapi jalan. Gimana caranya? ga usah ditanya deh. pokoknya ada-lah.
Kali kedua aku ke dokter hewan adalah saat si Cantik anjingku yang belang-belang tiba-tiba bengkak mukanya. Panik dong. palagi saat itu dia baru dua bulanan gitu. Langsung ke dokter hewan dan sekali lihat dokter hewannya langsung nebak kalau ni anjing kena biduran alias alergi dingin. Wah, mana pernah kepikiran kalau anjing bisa alergi dingin. Kan punya bulu gitu. Semakin aneh!!
Ketiga kali, tiba-tiba anjingku ga mau makan dan terengeh-engah. Kupikir cuma sesak nafas biasa. Tapi, pas baru diperiksa tiba-tiba si Panda kejang-kejang dan langsung mati. Kata dokter hewan, melihat gejala dan cara matinya, si Panda terkena Angina Pectoris. Oh My God! Apa itu? Terjemahannya aja tetep bikin pusing. Serangan jantung. Apa pula ini? Masa anjing kena serangan jantung? Dan setelah Panda pun masih banyak anjing2ku yang mati karena si penyakit bernama keren ini. Tanpa pernah sempat tersentuh pertolongan dari dokter. alamaks....

Senin, 04 Februari 2008

Kisah Para Janda

Alkisah di kerajaan anjing, hiduplah dengan makmur sejahtera, seekor anjing kampung bernama Papo. Saking sejahteranya sampe-sampe si Papo tumbuh menjadi anjing yang melebihi ukuran normal sebagai seekor anjing kampung. Selain makmur sejahtera dalam hal ukuran tubuh, Papo juga makmur sejahtera sebagai seekor anjing pejantan. Dalam hidupnya ada dua betina yang dengan setia menemaninya. Tapi, pada suatu hari Papo tiba-tiba mati. Dan kedua betinanya pun ditinggalkan dalam kesepian.
Deuhhh....
Yup, ni emang kisah tentang dua anjing betina yang ditinggal Papo. Yang pertama,
1. Kanzu. Ni anjing ga pernah pisah ma Papo sehari pun. Emang dia sodara-an ma Papo. Di kandung bareng. Lahir bareng. Dikasih-in ke aku juga bareng. Eh, giliran kawing juga kawin bareng tuh dua anjing. Incest-incest beneran deh. Kemaren masih berdua, kalo ada apa-apa sering ribut, tubruk-tubrukan, gigit-gigitan. Tapi, sekarang Kanzu kok jadi aneh ya? Suka diem-diem ngejongkrok di pintu belakang. Jadi anteng, ga pernah ribut lagi. Sepertinya si Mak Galak ini kangen dengan Papo. Huu... Syu, aku juga kangen!!!
2. Piki. Anjing titipan yang ditinggal cari nasi ma majikannya ini, baru tiga minggu gabung ma anjing2ku dah kawin ma Papo.Karena cuma sempet kenal Papo bentar aja, jadinya ga ngefek tuh Papo mau mati ato sakit ato idup. Dasar!

Omong-omong judul nih posting kok kaya serial azab-azab-an ya?